Jumat, 04 Juni 2010

‘Hidup Harmonis’ dengan Gempa Bumi dan Tsunami

WILAYAH Indonesia berpotensi tinggi mengalami bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi dan tanah longsor. Tingginya potensi terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami pada wilayah Indonesia disebabkan oleh tatanan dan proses geologi Indonesia yang terletak di tiga lempeng bumi yaitu Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Ketiga lempeng bumi ini terus bergerak rata-rata 3-4 centi meter per tahun, saling berdesakan dan bertabrakan. Tumbukan lempeng bumi menimbulkan penumpukan stres pada bidang benturan dan saat besaran stres melampaui elastisitas lapisan batuan lempeng bumi, maka terjadi patahan atau pergeseran. Pelepasan energi potensi terjadi di bidang tumbukan lempeng pada daerah subduksi atau pada bidang lemah di sepanjang sesar.

Upaya mitigasi
Untuk mengurangi dan meredam timbulnya korban dan kerugian harta benda, akibat proses geologi yang tidak akan pernah berhenti tersebut maka perlu dilakukan upaya mitigasi. Upaya mitigasi itu antara lain, pertama, menyiapkan data dan informasi daerah rawan gempa dan tsunami. Kedua, pemerintah daerah menata kawasan rentan tinggi dengan menata ulang lokasi. Ketiga, mensosialisasikan pemahaman bencana gempa bumi dan tsunami. Keempat, masyarakat harus menyadari bahwa mereka mendiami daerah rentan bencana. Kelima, memahami aktifitas apa yang harus dihindarkan sesuai dengan sifat dan jenis bencana yang bersangkutan. Keenam, mengetahui cara menyelamatkan diri.
Untuk menghindari gempa bumi, ada 14 langkah yang bisa dilakukan: (1). Orang bisa mengamankan diri dengan berlindung di bawah meja. (2). Matikan kompor dan listrik, jika terjadi kebakaran matikan api segera. (3). Jangan panik, dan cepat keluar rumah. (4). Segera buka pintu untuk keluar. (5). Lindungi kepala anda dan hindari obyek yang berbahaya, misalnya tembok runtuh. (6). Jika berada di pertokoan, bioskop, bangunan bawah tanah, ikuti petunjuk petugas. (7). Jika berada di lift atau elevator, segera keluar. (8). Jika berada di kereta api, jangan panik dan amankan diri anda. (9). Jika berada di kendaraan, segera berhenti, ikuti petunjuk berita radio. (10). Jika berada di gunung atau laut, hindari tanah longsor dan tsunami. (11). Jika seseorang terluka, segera beri pertolongan pertama. (12). Berjalan kaki ke tempat penampungan, bawalah barang sedikit mungkin. (13). Jangan bertindak mengikuti kabar burung. (14). Ikuti petunjuk radio atau dari institusi penanggulangan bencana.
Untuk menghindari tsunami, disarankan perhatikan peringatan. Mengungsi ke daerah yang aman. Ikuti petunjuk guru. Jika berada di pantai, lalu terasa bumi berguncang dan muka air laut menyusut secara tiba-tiba di luar kebiasaan, segera berlari ke daerah yang lebih tinggi. Selalu hubungi petugas pelabuhan tentang situasi gelombang laut. (***)


25 Wilayah Rawan Gempa Bumi di Indonesia
1. Aceh
2. Sumatera Utara-Simeulue
3. Sumatera Barat-Jambi
4. Bengkulu
5. Lampung
6. Banten-Pandeglang
7. Jawa Barat-Bantar Kawung
8. Yograkarta
9. Lasem
10. Jawa Timur-Bali
11. Nusa Tenggara Barat
12. Nusa Tenggara Timur
13. Kepulauan Aru
14. Sulawesi Selatan
15. Sulawesi Tenggara
16. Sulawesi Tengah
17. Sulawesi Utara
18. Sangir Talaud
19. Maluku Utara
20. Maluku Selatan
21. Kepala Burung-Papua Utara.
22. Jayapura
23. Nabire
24. Wamena
25. Kalimantan Timur.


18 Wilayah Rawan Tsunami di Indonesia
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Bengkulu
5. Lampung
6. Jawa Tengah Bagian Selatan
7. Jawa Timur Bagian Selatan
8. Bali
9. Nusa Tenggara Barat
10. Nusa Tenggara Timur
11. Sulawesi Utara
12. Sulawesi Tengah.
13. Sulawesi Selatan
14. Maluku Utara
15. Maluku Selatan
16. Biak
17. Pak-Pak
18. Balikpapan.

Sumber: Yenti Aprianti, Minggu, 1 Januari 2005 dalam Bencana Gempa dan Tsunami, Penerbit Buku Kompas 2005 *)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar